Pages

Saturday 14 January 2012

Terimakasih Jakarta Mempertemukanku Dengan Mereka, Teman Luar Biasa !


Entah dari kapan ini berawal dan entah darimana ini terbentuk, yang jelas semua kenangan ini tidak akan berakhir dan akan selalu terjaga dalam frame kehidupan yang terjaga disepanjang detak jantung dan nadi ini.
Ini tentang cerita sedih, bahagia, senang, duka kita bersama, aku bersama mereka orang-orang baru yang belum pernah aku temui sebelumnya. Tentang sebuah kebersamaan yang tak lama terjalin tapi sulit untuk segera berdegradasi dengan kenangan baru. Sebuah cerita yang ada hanya kebersamaan dan kebahagian.

Mungkin saat kalian baca ini, kita sudah terpisah jarak tapi yakinlah kalian akan selalu ada di <3 ini.  Kalian selalu tertawa dan “menghina”ku dan akan selalu begitu. Jika kalian membaca ini pada saat pagi, aku akan sangat ingat Sarapan pagi kita bersama di Pantri (tempat sejuta umat) membicarakan semua hal yang akan dan sudah terjadi dikantor kemaren dan yang akan datang. Jika kalian membaca ini pada saat siang, aku akan sangat ingat waktu aku teriak teriak mengajak kalian sholat dzuhur berjamaah “Bundaaaa…sholat ga?” “cul, nyok..pindah ye lo jadi mason..” dsb. Jika kalian membaca tulisan ini sore hari, aku akan sangat ingat lagu himne telkom yang dikeraskan lewat speaker kantor sehingga seluruh kantor akan mendengar itu sebagai pengantar pulang kita kerja, dan sekali lagi aku bilang “pulang..pulang..pulang..ntar kesurupan”.

Dulu,

Setelah lulus dari kuliahku di bandung, masih dalam kondisi kelamku dengan uang 300rb perbulan. Mencoba melamar pekerjaan disemua tempat di belahan Jakarta dan bandung. Applylah aku di sebuah perusahaan tempat dimana aku kuliah, TELKOM. Tidak berfikir bahwa itu akan menjadi lamaran terakhir yang aku lampirkan di attachment email ke perusahaan ini. Yah, aku DITERIMA diperusahaan ini, perusahaan besar yang mungkin semua orang akan berfikir “wah” jika bisa bekerja didalam sini. Bukan tanpa alasan pun, semua orang didesaku “membesar-besarkan” pekerjaanku yang jelas bukan pekerjaan yang biasa saja tapi tetap aku syukuri.
Bulan pertama berjalan lancar, diterima sebagai Personal Assistant of GM Segment DBS. WTH, orang desa ini langsung gugup begitu menerima tugas pertama “mengecash iPad ibu GM” (katrok,langsung muter-muter nanya yang bisa) untuk ada sekretarisnya ibu yang sudah makan garam dibidang ini. Liat sekitar yang belum terlalu akrab pun mulai sotoy mengakrabkan diri semua orang disitu ku panggil dengan “mas brow”  dan “mbak sis” untuk perempuan.
Dua sampai tiga bulan berjalan semakin baik, kita sudah semakin akrab dan semakin berkeluarga. Hanya butuh waktu sebentar untuk menyatukan asa kita sebagai organda kala itu karena sering bertemu dan berbaur dalam dan luar kantor. Dan aku masih dengan kekatrokan ku sebagai orang desa masuk Jakarta. Banyak cerita diantara mereka, cerita kehidupan peliknya ibukota, ga pernah terbayang memang karena Jakarta bukan tempat impian kala itu mencari nafkah. Tapi ternyata Allah berkehendak lain untuk menemukan aku dengan mereka. 


Mereka keluarga ku dijakarta ini. Orang – orang luar biasa dibalik luar biasanya Telkom Indonesia sebagai BUMN terbesar di Indonesia. Ini hanya sebagian dari keceriaan kita. Lihat lah mereka saat diluar.


Mereka bahkan lebih gila dari yang aku bayangin. Orang-orang tua ini buat mainan anak-anak muda disekitarnya, diterawakan, disorak-sorak seakan tak ada batasan antara organda dan organik kala itu. Ini di Rumah Air Bogor, kalo tidak dengan mereka mungkin aku tidak akan pernah ketempat asik ini. Bermimpi pun tidak pernah. Jalan S. Parman Kav.8 Slipi – Jakarta Barat, disitulah tempat yang setiap pagi aku tuju demi sesuap asa membahagiakan orang tua dan Ridho Allah SWT yang selalu dicari. Dengan Kopaja 62 menuju Tugu Pancoran dilanjut dengan Bus Transjakarta setiap hari mereka lah yang mengantarkan aku menuju kesempurnaan belajar mandiriku di tempat orang.


Ini adalah gaji pertamaku kerja, hasil keringat sendiri dari gembel sampe bisa jalan-jalan ketempat yang ga mungkin aku jalan pada saat gembel dulu. Mulai bisa mengirim orang tua meski orang tua tak minta, mulai bisa menabung demi beli barang impian kamera digital DSLR yang kini Alhamdulillah sudah kesampaian.
Tak lama dibarat, ternyata kantor harus di pindah ke utara. Yah, di Jakarta Utara (bagian utara mana lagi ini kantor ku yang baru,*pikirku waktu itu). Yah, sebenernya sama perjalan dari barat ke utara 1 jam. Tapi panasnya bukan main, bikin nampol. Semakin terasa jauh memang untuk rekan kerja yang rumahnya lebih jauh jika berangkat ke utara daripada ke barat. Disinilah semua cerita dimulai, semua bahagia, dan sedih ini. Ditempat baru ini banyak orang-orang baru pun bukan tanpa kenangan dengan mereka.



Yah, AM Eksternal. Muda, beda, cakep, dan berbahaya, ahahahaha. Didaulat sebagai penggedor revenue kantor dikancah pencarian BC andalan. Luar biasa sekali mereka ini,lebih luar biasanya mereka rata-rata adalah satu kampus, hanya sebagian saja yang tidak satu kampus.

Terlalu banyak yang diceritakan bersama mereka, terbanyak cerita untuk diceritakan, dan itu detail. Sulit untuk digambarkan dengan kata-kata seperti ini. Yang jelas LUAR BIASA, AMAZING, EXSTRAORDINARY, WONDERFUL, semua deh semuaaa kegilaan bersama mereka adalah luar biasa. Mengenal mereka jauh lebih luar biasa.

Tempat-tempat yang rasanya belum pernah aku mimpikan untuk didatangi, aku kunjungi bersama mereka. Rumah Air Bogor, Desa Gumati, dll. Makanan-makanan yang rasanya tidak mungkin aku beli, aku menikmati dengan mereka. Berkumpul dengan gemedhe gemedhe kantor yang mungkin Cuma bisa diliat dari layar internet, aku melakukannya. Itu kenapa banyak sekali kejadian luar biasa dalam hidup selama bersama kalian.

Pergi ke café café dipinggiran Jakarta, bertemu public figure yang rasanya akan sulit ditemui di kotaku Kebumen, memindahkan sudut kota Jakarta ke dalam gambar dikameraku bersama kalian,tempat-tempat bercerita ditongkrongan Jakarta, semuanya bersama kalian.

Tapi,

Akhirnya yang tidak kita sama-sama inginkan tiba, kita dipertemukan pasti juga akan dipisahkan begitu lah kenyataan hidup. Karena Allah selalu meciptakan sesuatu berpasang-pasangan, ada pertemuan pastilah akan ada perpisahan. Alhamdulillah kita dipertemukan dalam keadaan yang abu-abu dan diakhiri dengan keadaan penuh warna. Berdasarkan kebijakan management tempat kerja kita, tempat kita bekerja akan tidak ada lagi kegiatan operasional yang biasa kita kerjakan. DBS akan dilebur menjadi BSR 1 dan BSR 2, semua AM dan AMEX akan dilebur bersama dua BSR tadi. Belum jelas kapan itu akan terjadi sampai saat ini pun masih belum terjadi. Imbasnya semua bagian operasional yang pernah dan ada di BSS SEGMENT DBS ditiadakan. Ironinya kita semua support yang pernah bekerja dimasing-masing komputer DIRUMAHKAN. Selain karena kontrak kita yang tlah usang, peleburan itu menjadikan tidak ada posisi untuk kita di tempat peleburan.

Dari sinilah kegalauan ini bermula, dari sini lah 3 hariku tak berhenti menetes eluh berawal, tidak lagi BEKERJA akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan finansialku yang tak seberapa, tidak lagi melakukan kebiasaan-kebiasaan bersama kalian adalah membunuhku. Terpaku dalam kerinduan akan hal-hal bersama kala itu,kala kita masih dipersatukan dalam kontrak 1 tahun. OFFICER, KAM, AM, AMEX dan semua yang beperan dalam pencarian jati diriku di rantau perlahan memudar dibalut kenangan bersama mereka. Selalu berkata dalam hati,mengeluh tak berguna, menangis.

30 Desember 2011

Menjadi awal kesendirian, ditinggalkan kebersamaan, kebiasaan, kehangatan keluarga kecilku ini. Orang-orang yang serius tapi lucu, cuek tapi ngakak. Tidaklah semudah itu melupakan kebiasaan ini, diibaratkan kalian lah keluarga dipagi, siang, dan sore menjelang. Seakan aku hanya berpindah rumah untuk menunaikan istirahat untuk kemudian bersama kalian lagi keesokan harinya. Itu terjadi selama setahun, bukan waktu yang lama saat menjalani, tapi saat mengingat semua keceriaan kita itu adalah waktu yang sangat lama..sangaattt lamaaa. Sarapan pagi, sholat dzuhur berjamaah, pergi ke ruko membeli lauk makan siang, masak nasi, bu sani, kopi, sholat ashar berjamaah, pulang bareng dengan primajasa, busway, arimbi, berpisah di halte penyeberangan walikota. Meliput kegiatan dengan video-video konyol kebersamaan kita.

Sampai saat ini pun, aku masih belum punya cara untuk tidak menangis saat melihat foto-foto kalian, mengenang kebiasaan kita, ucapan-ucapan khas kalian, mimik muka kalian, keluhan, bahasa tertawa, air mata, dan semua hal tentang kalian.

teringat disaat kita tertawa bersama ceritakan Semua Tentang Kita

Sampai jumpa kawanku, semoga kita selalu menjadi Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan

Sedang apa dan dimana kalian teman, saat-saat biasa kita bersama menghabiskan hari,menghabiskan kebiasaan kita. Menghambur-hamburkan kekonyolan kita, menertawakan satu sama lain, memhina satu sama lain. Kalian selalu berbicara “nana, apaan si?” “Mas nanaaaa, geuleuh ih!!” “jang, didinya alus pisan siah jang!”  “mas nana, aku minta tolong bikinin hunting dong mas,” “mas, PDA in dong mas!” “mas, pelanggan aku ada yang gangguan speedy nih mas, kekamu ga mas?” bla..bla..blaa..sampai air mata menjadi nyata mengalir berjalan mengiringi hidung dan mengiringi kepergian kebersamaan kita.

ada cerita tentang aku dan dia dan kita bersama saat dulu kala, ada cerita tentang masa yang indah saat kita berduka saat kita tertawa”.

Mungkin aku akan segera terlupakan, atau mungkin kalian akan segera melupakan kebersamaan dan keriuhan kita seiring berjalannya kesibukan dan waktu yang kian menohok umur kita. Mungkin juga aku akan segera enyah dari benak dan kisah hidup kalian. Tapi yakinlah teman, kalian akan selalu ada di sini, di hati ini, bernyanyi, tertawa, dan melakukan hal yang biasa kita lakukan bersama sampai akhir khayat ini. Sampai nafas tak lagi berhembus, kalian akan selalu menjadi warna dalam hidupku, saat aku hitam kalianlah putihnya, saat aku gelap kalian lah terang. Terang dalam gelapku.

Maafkan aku jika aku tak sempurna, maafkan aku jika aku tak bisa seperti yang kalian harapkan, kebodohan, dan semua egoku semoga tak berbekas luka dihati kalian. Teman Aku Mencintaimu Karena Allah.

Jakarta terima kasih telah mempertemukan aku dengan mereka, teman,saudara, bahkan keluarga tempatku beranjak dewasa menyambut hari esok. :)

Dari hati dengan cinta untuk kalian sahabat-sahabatku, semua ini ku persembahkan sebagai pengenang kebersamaan kita.






"Yang tersisa hanya kenangan terindah dan kesedihanku."



No comments: